Sabtu, 16 Mei 2009

Hapus Air Matamu

muslimat-air-mata1


Saudaraku,


Janganlah kau bersedih. Rasa lapar saat ini akan tergantikan rasa kenyang, rasa haus tergantikan kepuasan, rasa sakit tergantikan kesembuhan, rasa sedih tergantikan kegembiraan. Setiap yang pergi pastilah akan kembali, setiap yang hilang pastilah ketemu, setiap kesesatan pastilah ada petunjuk, setiap kesulitan pastilah ada kemudahan, dan disetiap kegelapan akan datang masa terang.


Saudaraku,


Sampaikan kabar pada malam yang kelam, bahwa fajar pasti datang mengusir kegelapan. Kabarkan juga pada orang yang berkesusahan, bahwa pertolongan akan datang secepat kedipan mata. Sampaikan juga pada mereka yang tertindas, bahwa kelembutan akan mendekap penuh kehangatan.


Saudaraku,


Hari ini mungkin saja air mata mengalir mengiringi sebuah petaka, tapi yakinkan diri bahwa masih ada senyum yang akan tergambar menghias hari-hari yang akan dilalui. Nikmati saja rasa sakit itu, didalamnya akan kita temukan berjuta hikmah yang akan mengiringi kita untuk melangkah lebih baik.


Saudaraku, hapus air mata itu.


Bangkitkan semangat, jangan bersedih, masih ada senyum hari esok.

Selasa, 12 Mei 2009

Bercermin Di Air Keruh

cermin


Sejenak menundukkan kepala, merenungi perjalanan hidup yang selama ini kita lalui. Ada suka ada duka, ada tangis ada-pula tawa. Sejauh perjalanan tentang laku diri, pernahkah atau sering-kali kah kita introspeksi diri ?


Hari ini yang kita jalani, apakah lebih baik dari hari kemarin ? Hari besok apakah akan lebih baik dari hari ini ? Ataukah kita termasuk orang-orang yang merugi ? atau jangan-jangan kita termasuk orang yang celaka ?


Mari bercermin pada hati, tak perlu kita menilai orang lain. Rumput tetangga memang selalu hijau, dan arah pandang kita selalu ke-atas. Seolah kita khawatir dengan kehidupan dan melalaikan kematian.


Kuman di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak.


Begitu pandai kita melihat kesalahan orang-orang di sekeliling kita. Sekecil apapun sebuah kesalahan yang di ungkap di muka umum akan mengelinding membesar seperti bola salju. Sementara perilaku salah kita, kita sah-kan lewat pembenaran


Buruk muka, cermin di belah


Kita selalu meng-kambinghitam-kan orang lain karena kesalahan yang di perbuat sendiri. Padahal kita tahu cermin akan memantulkan bayangan nyata "siapa kita sebenarnya".


Jari menunjuk, Kelingking terkait.


Begitu mudah menjatuhkan tuduhan bahwa orang lain tak benar, walau sesungguhnya kelingking terkait menunjukkan "siapa diri kita sebenarnya" di mata orang lain.


Lempar batu, sembunyi tangan.


Kita yang berbuat salah, tapi mengalihkan kepada orang. Seolah diri adalah malaikat yang tak berdosa. Kita makan nagkanya, orang lain dapat getahnya.



Bercerminlah pada hati, jangan bercermin di air keruh.

Jumat, 08 Mei 2009

Kutunggumu

11410395cw3


aku menunggumu disini, sampai batas akhir detak nadi berhenti. inilah harga mati sebuah kesetian yang tak tertawarkan.


aku masih menunggumu disini, disisa musim padi yang menguning. inilah makna kesabaran menunggu datangnya pengharapan.


tetap kutunggumu dialiran sungai yang mengalir. tempatku bercermin, menanti bayangmu mengalir seperti mimpi-mimpi malam.


kutunggumu juga di desahnya angin malam yang berhembus. menanti datangnya bisikan cinta dan atau rindu.


masih kutunggumu dibawah janur kuning yang melengkung. ketika cintamu jatuh dan bukan kearah pelukku.


kutunggumu jua,


tetap kutunggu,


masih kutunggu,


kapan JANDAMU.... ???



ini puisi nakal yang ditulis pada tanggal sekarang, tanpa bermaksud apa, tanpa tendensi apa, hanya ingin menulis sesuatu yang beda.... berharap tak banyak yang protes....he...he...he....

(terinspirasi dari tulisan di belakang truk "KUTUNGGU JANDAMU")

Kamis, 07 Mei 2009

Kiamat

s7uc5j6naz








ini tulisan tentang awal dari sebuah akhir, atau akhir dari sebuah awal......


duh, bumi yang teraniaya. tetes air matamu mengalir jadi sungai berbau limbah industri. tidurmu tak berselimut kabut, tapi asap sisa pembakaran hutan.


duh, politik yang direkayasa. semua meng-atasnamakan rakyat, demi negeri tercinta. tapi kau koyak-koyak etika, sehingga politik tak lagi indah di rasa.


duh, hukum yang buta. para koruptor dipenjara oleh orang yang menjadi tersangka. awalnya diawali pemburuan cinta, akhirnya eksekusi berujung bencana.


duh, gunung yang bergunjang. gunung slamet, gunung rinjani, gunung merapi, gunung anak krakatau. bertanda apakah kau menyalak....???


duh, udara yang semakin panas.  sudah sedemikian tipiskan ozon di kutub utara, sehingga sinar mentari mampu melelehkan gunung es yang akan menenggelamkan pulau jawa...???


duh, sudah saatnyakah kita kembali secara massal menghadapNya....???  lalu pada siapa kita titipkan kecintaan tentang istri, anak, harta dan harapan-harapan duniawi....???


sudah siapkan kita, jika matahari bersinar dari barat besok pagi....???