Rabu, 24 Februari 2010

Tanda Cinta Jaman Dulu


lembar photo lama ini tak pernah usang dan berdebu.

dalam wujud lahir, apalagi dalam ingatan.

hidup, dan selalu hidup.

selalu jadi penyemangat untuk terus menyusuri waktu.


sisipkan daku dalam hatimu, djangan alfakan sampai mati. (akhir agustus 1967).


itulah sedikit baris kata yang di sampaikan perjaka penyuntingmu.

hingga akhirnya aku lahir empat tahun kemudian.

(karenamu, ibu. aku ada. untukmu, ibu. aku selalu ada)

Senin, 08 Februari 2010

Menimbang Rasa


sebelum kujatuhkan hatiku,
sebelum terlanjur kumerindumu,
agar ku tak merasa salah sangka,
agar ku tak merasa cinta sendiri.


izinkan aku menimbang rasa,
andai sama seperti yang ku rasa,
rasamu adalah rasaku,
kan ku titipkan utuh hatiku.


tapi andai rasa ini berbeda,
biarkan ku pendam bersama duka,
agar tak mudah hati terluka,
agar harap tak lagi menjelma.


kutimbang rasa, semoga...

Kamis, 04 Februari 2010

Menjelma Sempurna


sebenarnya letih menulis sesuatu yang melankolis. tapi apa daya, ternyata masih ada sisa-sisa masa lalu yang belum terkikis habis. masih saja bersemayam di bagian hati yang terdalam, walau semakin hari semakin terpinggirkan.


tak layak rasanya, benang-benang kenangan yang tersulam di masa lalu hendak diurai dimasa kini. mengharap sebuah keajaiban, bahwa waktu bisa berulang dan hati bisa memilih kembali dari awal.


ini sebuah keegoisan rasa. mestinya yang lalu sudah dianggap kadaluarsa. tapi ternyata masih saja bara di genggam, tak sekedar membakar, lambat laun pasti meracuni dan mematikan rasa yang seharusnya ada dan bukan untuk dia.


kewajaran dan pembenaran kadang dijadikan tameng hati. bahwa masa lalu, pahit dan manis pastilah indah dalam kenangan. padahal kenyataan berbicara lain. mestinya cinta tercurah untuk seseorang yang kini setia mendampingi, bukan untuk dibagi ke masa lalu, walau hanya sekedar sekeping hati.


belajar lagi mencintai sebuah hati yang terindah. menulis kembali kisah cinta kekinian tanpa harus terbebani kenangan. merilis ulang rasa yang bersih agar tak lagi tercemar. bahwa kepemilikan cinta yang sekarang dan selamanya, adalah yang terbaik yang bisa di dapatkan.


(maafkan, kalau cinta ini baru menjelma sempurna)


***diperuntukan tuk sahabat-sahabat yang punya masa lalu indah dan tak terwujudkan.

Rabu, 03 Februari 2010

Dia Bukan Dia


wajahnya, cerminkan dia
senyumnya, semanis dia
gayanya, seperti dia
matanya, sebening mata dia


tapi,


ketika dia menyapa, mengucap salam
duh, suaranya tak seperti dia
ketika dia menyebut sebaris nama
duh, namanya bukan nama dia


yakinku, kini


Dia Bukan Dia
(pupus sudah harapan)