sebenarnya letih menulis sesuatu yang melankolis. tapi apa daya, ternyata masih ada sisa-sisa masa lalu yang belum terkikis habis. masih saja bersemayam di bagian hati yang terdalam, walau semakin hari semakin terpinggirkan.
tak layak rasanya, benang-benang kenangan yang tersulam di masa lalu hendak diurai dimasa kini. mengharap sebuah keajaiban, bahwa waktu bisa berulang dan hati bisa memilih kembali dari awal.
ini sebuah keegoisan rasa. mestinya yang lalu sudah dianggap kadaluarsa. tapi ternyata masih saja bara di genggam, tak sekedar membakar, lambat laun pasti meracuni dan mematikan rasa yang seharusnya ada dan bukan untuk dia.
kewajaran dan pembenaran kadang dijadikan tameng hati. bahwa masa lalu, pahit dan manis pastilah indah dalam kenangan. padahal kenyataan berbicara lain. mestinya cinta tercurah untuk seseorang yang kini setia mendampingi, bukan untuk dibagi ke masa lalu, walau hanya sekedar sekeping hati.
belajar lagi mencintai sebuah hati yang terindah. menulis kembali kisah cinta kekinian tanpa harus terbebani kenangan. merilis ulang rasa yang bersih agar tak lagi tercemar. bahwa kepemilikan cinta yang sekarang dan selamanya, adalah yang terbaik yang bisa di dapatkan.
(maafkan, kalau cinta ini baru menjelma sempurna)
***diperuntukan tuk sahabat-sahabat yang punya masa lalu indah dan tak terwujudkan.