(ini hanyalah sepengalan puisi imajinatif, pemuas rindu setelah sekian lama absen dari postingan.....)
tetes embun memecah keheningan malam,
menyapu lembut debu diujung dedaunan,
mengalir di sela tanah retak,
membumi menghujam ulu hati.
ada yang teriris di harunya biru,
di hati yang sendiri,
di penantian tanpa tepi,
di cinta yang tertolak.
kau rembulan, aku buminya
kau mentari, aku awannya
kau penari, aku gendingnya
kau wanita, bukan aku lelakinya
ini puisi tentang cinta tak berbalas,
lembar demi lembarnya tercabik rasa gahar,
dari amarah karna tak memiliki,
sampai rindu yang membatu.
kau adalah embun di musim kemarau,
mengharap sejuk hati gundah gulana,
kiranya angan hanya semata,
dahaga tak terpuaskan............
"kali ini kukehilangan embun di musim kemarau, semoga kudapat gerimis di musim hujan....."