Senin, 08 Agustus 2011

Puisi Lelaki


aku adalah lelaki,
dan kau perempuanku.

ketika cinta sampai dipersimpangan,
kau tentukan arah yang bersilangan,
sementara aku tetap termanggu,
meninggalkanmu, atau menunggu.

mengapa pula langit menjadi kelam,
wajahnya hitam tertutup awan,
bergetar, lalu menangis,
meneteskan air hujan.

aku adalah lelaki,
dan kau perempuanku.

bukalah kembali kepingan kenangan masa lalu,
cerminkan cinta kekinianmu dengan cinta yang terdahulu,
ketika langkah searah, tanggan menggenggam,
tak terhalang debu dan hujan.

serapuh inikah cintamu kini?,
semudah itukah bibirmu berdalih?,
selemah itukah hatimu merindu?,
sehina itukah aku, ..........untukmu?.

aku adalah lelaki,
dan kau perempuanku.

jangan harap ku kan mengemismu kembali,
aku adalah lelaki....

....yang hanya menangis dalam hati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar