Selasa, 06 Januari 2009
Perahu Karam
Aku adalah perahu, dan kau adalah danau yang biru.
Tempat aku berlabuh dalam rindu, tempatku menyandarkan segala beban di bahu.
Hari ini kail dan umpan tak menarik minat ikan, hari ini lapar menjadi teman dalam dekapan rembulan.
Aku adalah perahu, dan kau adalah danau tanpa riak.
Senyummu tetap tersimpul, tenangmu adalah gambaran tawadhu.
Tidurmu adalah mimpi yang berwujud nyata esok hari.
Aku adalah perahu, dan kau adalah danau pengharu biru.
Dengan wajah bertabur sejuta cinta, kau tenggelamkan aku dalam dinginnya danaumu.
Dengan wajah berhias senyum, kau rangkul aku dalam dekapanmu
Kau akhiri semuanya......
tanpa tangisan,
tanpa hibaan,
tanpa erangan,
cukup dengan sebotol racun tikus.
Karamlah aku selamanya........
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
weit...weit...weit... jangan menyerahhhh...............
BalasHapusAyo semangat.............
Salam Kenal....
kenuzi50: Salam kenal juga, senengnya dapat sahabat baru .........
hhmmm jangan dengan racun tikus cukup dengan hilangnya premium kita juga bisa mati hehehehehe
BalasHapuskenuzi50: Betul banget Om,..... hidup premium (lho....kok...???)
Kok akhirnya sedih begitu... ehmm jadi ikut-ikutan mellow ni..
BalasHapuskenuzi50: saya seneng membuat orang lain terpeleset di ujungnya.... he...he....
Sesungguhnya puisi ini bisa tetap bisa jadi happy ending yang manis sekali sahabatku.. Tapi kenapa justru racun tikus yang kau gunakan..? :D
BalasHapusAkh aku hanya menggodamu aja. Juga cuma mau pesen, lain kali racun tikusnya beli yang rasa Mocca donk.. jadi enak gitu, makannya.. :D
kenuzi50: terinspirasi oleh berita sebuah keluarga nelayan, yang berakhir tragis. tragedi kemanusian yang ternyata ada di sekitar kita.... (nanti deh, mas. kalau puisinya terinsprirasi oleh kebunnya rindu, pasti happy ending... isinya tentang ketenangan jiwa dan wewangian bunga... he...he... @buat de rindu dilarang marah....).
Atau jangan-jangan perahu itu banyak tikusnya ya, Kak? :roll:
BalasHapusSang perahu begitu mencintai sang danau. Semoga mereka bahagia selamanya..
kenuzi50: hi...hi...hi... kali aja yah, kemarin perahunya gak tak perhatiin ada tikusnya apa ngak. Tapi yang jelas, di dunia keabadian perahu dan danau tidak terpisahkan.... ceileh...... (JADI, SOK ROMANTIS GINI..YAH...)
terlalu miris kemiskinan dan ketakberdayaan dinegeri kita.
BalasHapusracun tikus...mereka anggap adalah penyelesaian segalanya
bukan tak kuat dan mampu...cuma jalan memang tak mereka punya
Semoga kejadian ini bisa membuat kita bercermin dan lebih peduli mereka
Aku yakin dimana ada doa, cinta dan kasih, mereka masih memiliki kekuatan untuk tetap menapak jalan dan melalu lembah kehidupan fana
Mari kita saling membantu dan peduli tuk saling bergengaman tangan menuju dunia penuh damai dan yang lebih bermakna :D
kenuzi50: mari kita tebarkan kasih tuk sesama,......